Pada artikel sebelumnya, rumahdaribambu.com telah membahas sekelumit mengenai jenis-jenis sambungan bambu dalam artikel “Inilah Beberapa Jenis Sambungan Bambu“. Kali ini, kami akan membahas mengenai jenis-jenis sambungan bambu yang wajib dihindari dan mengapa sambungan tersebut perlu anda hindari.
Apabila anda perhatikan betul-betul pada rumah-rumah atau bangunan yang memiliki struktur yang terbuat dari bambu, terdapat karakteristik sambungan yang kurang lebih mirip. Hal ini dapat anda temukan baik pada struktur bambu yang disambung dengan alat bantu tali, maupun sambungan bambu yang dihubungkan dengan pasak kayu/bambu, dowel, maupun tipe konektor lainnya (seperti misalnya konektor yang lebih modern dari logam/baja).
Nah, tahukah anda, bahwa dalam membuat sambungan bambu baik untuk struktur bangunan anda maupun elemen pelengkap struktur dan juga untuk hal lain (misalnya dalam membuat perabotan seperti bangku dan meja bambu), ada beberapa teknik sambungan bambu yang perlu dihindari.
Hal ini dikarenakan cara membuat sambungan bambu yang akan ditunjukkan berikut ini, secara teknis kurang sesuai dengan sifat dari material yang digunakan dalam hal ini bambu. Bahkan seorang arsitek terkenal yang merupakan salah satu dari The Big Five, Louis I. Kahn pernah berkata dalam salah satu sesi kuliah yang diberikannya kepada para mahasiswanya terkait pemahaman terhadap material ini, yaitu:
You say to a brick, ‘What do you want, brick?’ And brick says to you, ‘I like an arch.’ And you say to brick, ‘Look, I want one, too, but arches are expensive and I can use a concrete lintel.’ And then you say: ‘What do you think of that, brick?’ Brick says: ‘I like an arch.’
~ Louis Kahn [1]
Nah, berikut ini beberapa jenis sambungan bambu yang wajib dihindari, menurut Oscar Hidalgo Lopez dalam bukunya “Manual de construcción con bambu“.
Sambungan lateral dengan paku
Menurut Lopez, salah satu cara membuat sambungan bambu yang pantang dilakukan adalah membuat sambungan lateral (sisi) dengan dua jenis bambu yang berbeda diameter/besar batangnya. Dalam hal ini, teknik menyambung yang harus dihindari adalah menyambung batang balok yang lebih kecil daripada batang kolom dengan cara memaku dengan paku yang lebih panjang/besar dari 6 cm (2.5 inch).
Sebaiknya, anda menggunakan tali untuk menyambung dua batang bambu (menyambung balok pada kolom) dengan cara mengikatnya secara mendatar terhadap kolom dengan beberapa kali putaran untuk memperkuat sambungan.
Jangan gunakan bambu yang tidak solid
Dalam membuat sambungan bambu harus diperhatikan pula kondisi batang bambu yang akan disambungkan. Pastikan bambu tidak termasuk dalam bambu dengan kondisi sebagaimana berikut seperti dijelaskan oleh Lopez:
- bambu yang masih muda/hijau yang berusia kurang dari 3 tahun
- bambu yang diserang serangga (biasanya ditunjukkan dengan adanya lubang-lubang kecil pada bambu dan bambu keropos)
- bambu yang sudah berbunga
- bambu yang retak secara vertikal
- bambu yang secara tidak sengaja terpotong sebagian secara horisontal/vertikal pada saat pemrosesan bambu
Jangan gunakan tali penyambung elastis
Anda wajib memperhatikan jenis tali yang anda gunakan khusunyas untuk sambungan bambu yang dibuat dengan menggunakan tali. Hal ini mengingat material tali akan sangat menentukan kekuatan ikatan bambu yang dihasilkan.
Jangan gunakan tali yang memiliki sifat elastis atau fleksibel seperti tali dari karet dan sejenisnya. Gunakanlah hanya tali yang sifatnya tidak lentur/cenderung kaku dan kuat. Hal ini untuk menghindari ikatan menjadi kendor dan mengurangi tingkat kekuatan struktur secara keseluruhan.
Jangan gunakan bambu yang ujungnya rusak
Saat anda hendak membuat kolom dari bambu, pastikan ujung bambu tidak dalam keadaan rusak. Hal ini untuk menjaga agar kekuatan bambu masih bagus dalam menopang beban saat telah dipasang sebagai elemen struktur.
Apabila anda memasang bambu yang ujungnya sudah rusak sebagai elemen struktur, dalam hal ini khususnya sebagai tiang/kolom bambu, maka ada kemungkinan struktur bambu yang anda buat tidak dapat bertahan lama, mudah keropos, dan merugikan untuk bangunan secara keseluruhan.
Lapisi ujung sambungan bambu dengan penguat
Ketika anda membuat sambungan bambu dengan potongan bambu yang telah dibuang ruasnya, jangan lupa untuk melapisi potongan bambu tersebut dengan pelapis di bagian dalam rongga batang bambu. Hal ini untuk memastikan agar kekuatan sambungan bambu ditopang oleh batang bambu yang lebih tebal.
Apabila anda melupakan hal ini, bukan tidak mungkin sambungan bambu yang anda buat akan mengalami pecah atau retak pada ujung sambungannya mengingat ujung bambu tidak cukup kuat dalam menahan beban yang disalurkan.
Demikianlah beberapa hal yang wajib dihindari dalam membuat suatu sambungan bambu, khususnya untuk sambungan bambu yang dimanfaatkan sebagai elemen struktural. Dengan mengetahui cara membuat sambungan bambu yang tidak tepat dapat menghindarkan anda dari membuat kesalahan yang tidak perlu ketika membuat sambungan bambu. Tentunya, dengan sambungan yang baik dan benar, kualitas bangunan atau perabotan yang dibuat dari bambu dapat menjadi semakin baik.
Apakah anda mengetahui hal-hal lainnya yang wajib dihindari dalam membuat sambungan bambu? Jangan ragu untuk berkomentar dan membagikan pengetahuan anda kepada pembaca lainnya di bawah ini! 🙂
Bacaan lain yang menarik tentang bambu:
[table id=1 /]
Referensi:
[1] http://www.azquotes.com/author/7694-Louis_Kahn
[2] Hidalgo López, O. (1981). Manual de construcción con bambú.Estudios Tecnicos Colombiano LTDA, Bogota.
0 Comments